Pernah merasa gugup saat makan di acara resmi karena takut salah menggunakan sendok atau garpu? Nah, di dunia pariwisata, hal seperti itu bukan hal sepele. Justru, table manner atau tata krama di meja makan menjadi bagian penting dalam membentuk citra profesional dan kepribadian seseorang — terutama bagi mahasiswa pariwisata yang akan berhadapan langsung dengan tamu dari berbagai latar belakang budaya.
Secara sederhana, table manner adalah aturan dan etika ketika makan di meja, mulai dari cara duduk, menggunakan peralatan makan, hingga cara berinteraksi dengan orang lain di meja.
Namun, di dunia hospitality, maknanya jauh lebih luas: table manner mencerminkan sikap, karakter, dan profesionalitas seseorang dalam situasi sosial dan kerja.
Table manner bukan sekadar soal makan dengan rapi. Lebih dari itu, ini adalah cermin kepribadian dan nilai hospitality. Seorang profesional pariwisata harus mampu menampilkan sikap sopan, elegan, dan menghargai orang lain di berbagai situasi, termasuk saat jamuan makan.
Saat kamu terjun ke industri pariwisata — entah di hotel, restoran, kapal pesiar, atau biro perjalanan — kamu akan sering diundang ke jamuan resmi, bertemu tamu penting, atau bahkan melayani makan malam bisnis. Tanpa pemahaman table manner yang baik, kesan profesional bisa hilang seketika.
AMPTA Yogyakarta menekankan pentingnya etika global dalam pendidikan pariwisata. Melalui pelatihan table manner, mahasiswa belajar menghadapi situasi formal dengan percaya diri, berinteraksi lintas budaya, dan memahami perbedaan etika makan antarnegara — skill yang sangat berguna di dunia kerja internasional.
Cara kamu duduk, berbicara, dan menggunakan alat makan bisa menjadi penilaian orang terhadap profesionalismemu. Table manner membantu mahasiswa pariwisata tampil berkelas, berwibawa, dan siap menjadi perwakilan budaya Indonesia di dunia pariwisata global.
Di STP AMPTA, pelatihan table manner bukan hanya teori, tapi pengalaman langsung.
Mahasiswa diajak ke lingkungan restoran profesional, mempraktikkan etika jamuan formal, mengenal berbagai jenis hidangan internasional, dan belajar etika melayani tamu dengan standar global.
Kegiatan ini menjadi salah satu momen favorit mahasiswa karena selain menambah wawasan, juga meningkatkan rasa percaya diri mereka di dunia nyata.
Di era global seperti sekarang, mahasiswa pariwisata bukan hanya dituntut pintar teori, tapi juga harus punya karakter, kepribadian, dan etika internasional.
Pelatihan table manner adalah langkah kecil dengan dampak besar — membentuk pribadi yang siap bersaing, siap melayani, dan siap menjadi wajah keramahan Indonesia di dunia.
Jadi, kalau kamu ingin terjun ke dunia hospitality, ingat:
💡 Table manner bukan sekadar aturan di meja makan, tapi fondasi untuk menjadi profesional sejati di dunia pariwisata.

mengapa industri perhotelan percaya pada lulusan ampta?
Read Morelulusan pariwisata bisa jadi apa? ini prospek karier yang menjanjikan!
Read Moredua mahasiswa d3 perhotelan sabet penghargaan bergengsi di la cuisine competition 2025 jakarta
Read Moremenjadi siswa pariwisata yang dicari industri: karakter apa yang harus kamu miliki?
Read Moregemilang! program studi d3 perhotelan stp ampta yogyakarta raih akreditasi unggul dari ban-pt
Read Moremengenal dunia tour and guide: profesi yang menghubungkan wisata dan cerita
Read Moreapa saja yang dipelajari di jurusan pariwisata? ini daftar mata kuliah dan keterampilannya
Read Morerahasia di balik layanan prima: 10 do & don’t’s di industri perhotelan
Read Moreuph & stp ampta dorong inovasi loyalitas wisata lewat kolaborasi dan gamifikasi
Read Moresinergi kemenparekraf, stp ampta, dan lsp wiyata nusantara cetak sdm pariwisata unggul
Read More